PENGARUH
PELATIHAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI LEMBAGA ZAKAT DOMPET
PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID CABANG PRIANGAN TIMUR
KATA KUNCI Pelatihan, Kompensasi dan
Kinerja KEYWORDS Training, Konpensation,
and Perpormance ARTICLE INFO Accepted: 01-09-2022 Revised:11-09-2022 Approved:20-09-2022 |
ABSTRAK Persaingan bisnis yang meningkat mendorong perusahaan untuk memasukkan isu SDM ke dalam strategi pengembangan perusahaan.
Perusahaan dituntut tidak
hanya memiliki produktivitas yang tinggi, melainkan juga harus menunjukkan keunggulan dalam kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu, beraneka ragam sesuai dengan minat pelanggan, disertai dengan kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan waktu. Daya saing perusahaan
ditentukan oleh kompetensi
SDM yang dimiliki, yang merupakan
sumber keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang teramat penting. Permasalahan penelitian ini diketahui berdasarkan kinerja yang dapat dilihat pada grafik dana dihimpun dan disalurkan DPU DT tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan, di tahun 2010 mengalami kenaikan, dan dua tahun berturut-turut kembali mengalami penurunan yaitu di tahun 2011 dan 2012. Dari data ini
dapat dikatakan bahwa kinerja DPU DT mengalami penurunan yang signifikan melihat penghimpunan dan penyaluran
dana ZIS tiga tahun kebelakang. Dalam rangka meningkatkan kualitas/kompetensi SDM, yang menjadi fokus penelitian ini adalah terkait dengan pelatihan, kompensasi, dan kinerja karyawan. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui besarnya pengaruh pelatihan secara parsial terhadap kinerja karyawan di Lembaga Zakat DPU DT, mengetahui
besarnya pengaruh kompensasi secara parsial terhadap kinerja karyawan di Lembaga
Zakat DPU DT, dan mengetahui besarnya
pengaruh pelatihan dan kompensasi secara simultan terhadap kinerja karyawan di Lembaga
Zakat DPU DT. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix-method atau mullti methodology. Karakteristik
masalah yang diteliti dapat diklarifikasi sebagai explanatory research. Teknik pengumpulan
data diperoleh dari wawancara, dan penyebaran angket/kuesioner kepada seluruh karyawan DPU DT Cabang Priangan
Timur. Teknik analisa data yang digunakan
adalah uji validitas, uji
reliabilitas, uji normalitas,
uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda yang terbebas dari autokorelasi, uji hipotesis. Hasil uji reliabilitas,
didapat masingmasing nilai Alpha variabel pelatihan sebesar 0,835, variabel kompensasi sebesar 0,893, dan untuk variabel kinerja sebesar 0,848. Sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 14, didapat nilai reliabilitas sebesar 0,497. Berdasarkan hasil penelitian dari objek yang diteliti yaitu Lembaga Zakat Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Cabang Priangan Timur diketahui bahwa besarnya pengaruh pelatihan secara parsial terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 80,57% masuk dalam kategori sangat baik, besarnya pengaruh kompensasi secara parsial terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 82,00%, masuk dalam kategori baik, dan besarnya pengaruh pelatihan dan kompensasi secara simultan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 88,43%, masuk dalam kategori
baik. ABSTRACT Increased business competition encourages companies to incorporate HR
issues into the company's development strategy. Companies are required not only to have high
productivity, but also to demonstrate excellence in the ability to produce
quality goods and services that are varied according to customer interests,
accompanied by convenience and comfort and punctuality. The company's
competitiveness is determined by the competence of its human resources, which
is a very important source of competitive advantage. The problem of this
research is known based on the performance that can be seen on the graph of
the funds collected and distributed by the DPU DT in 2008 to 2009 it
decreased, in 2010 it increased, and two years in a row it decreased again,
namely in 2011 and 2012. From this data it can be said that the performance
of the DPU DT has decreased significantly considering the collection and distribution
of ZIS funds in the past three years. In order to improve the
quality/competence of HR, the focus of this research is related to training,
compensation, and employee performance. The purpose of this study is to
determine the magnitude of the effect of partial training on employee
performance at the Zakat Institution DPU DT, to determine the magnitude of
the effect of partial compensation to employee performance at the Zakat
Institution DPU DT, and to determine the magnitude of the effect of training
and compensation simultaneously on employee performance at the Institute. DPU
DT Zakat. The method used in this study is a mix-method or multiple
methodology. The characteristics of the problem under study can be clarified
as explanatory research. Data collection techniques were obtained from
interviews, and distributing questionnaires to all employees of DPU DT Priangan Timur Branch. The data analysis technique used
is validity test, reliability test, normality test, classical assumption
test, multiple linear regression analysis that is free from autocorrelation,
hypothesis testing. The results of the reliability test, obtained for each
training variable Alpha value of 0.835, compensation variable of 0.893, and
for performance variable of 0.848. While the critical r value (2-sided test)
at a significance of 0.05 with the amount of data (n) = 14, the reliability
value is 0.497. Based on the results of research from the object under study,
the Dompet Peduli Zakat
Institute for the Daarut Tauhiid
Ummat of Priangan Timur
Branch, it is known that the magnitude of the effect of partial training on
employee performance is 80.57% in the very good category, the magnitude of
the effect of partial compensation on employee performance is equal to
82.00%, in the good category, and the magnitude of the effect of training and
compensation simultaneously on employee performance is 88.43%, in the good
category. |
PENDAHULUAN���
Tantangan
peningkatan kualitas perusahaan yang semakin kompleks dan kompetisi bisnis yang
ketat, yang selanjutnya ditransformasikan oleh faktor-faktor seperti
globalisasi, perkembangan dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat (Setiawan, 2016).
Faktor-faktor ini telah menimbulkan perubahan drastis dan mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tak terelakkan
pula perubahan lingkungan yang kompleks dan dinamis itu akan mempengaruhi
kemampuan organisasi, khususnya perusahaan, untuk berkompetisi dan
mempertahankan daya saingnya (Yuliaarnita & Sipayung, 2014).
Kemampuan
ini pada gilirannya akan sangat ditentukan oleh mutu sumber daya manusia (SDM) atau
modal insani (human capital) yang dimiliki. Persaingan bisnis yang meningkat,
akan mendorong perusahaan untuk memasukkan isu SDM ke dalam strategi
pengembangan perusahaan (Ong & Mahazan, 2020).
Perusahaan dituntut tidak hanya memiliki produktivitas yang tinggi, melainkan
juga harus menunjukkan keunggulan dalam kemampuan untuk menghasilkan barang dan
jasa yang bermutu, beraneka ragam sesuai dengan minat pelanggan, disertai
dengan kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan waktu (Hamid, 2020).
Daya saing perusahaan akan sangat ditentukan oleh kompetensi SDM yang dimiliki.
Kemampuan
pekerja/karyawan yang dimiliki untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, akan menjadi sumber keunggulan kompetitif (competitive advantage)
yang teramat penting. Sumber daya manusia (SDM) Menurut (Padil, 2014) manajemen
sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian
balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
Sedangkan menurut (Yusuf & Al Arif, 2015). manajemen
sumber daya manusia didefinisikan sebagai kebijakan dan praktik menentukan
aspek �manusia� atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk 1
Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. 2 aspek �orang� atau
sumber daya manusia dari posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan,
penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan penilaian. manajemen sumber daya
manusia adalah pemanfaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi (Nawawi, 2001).Selain
program pelatihan pihak manajemen perlu memperhatikan pemberian kompensasi
kepada karyawan. Kompensasi merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya
manusia, mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
organisasi/perusahaan (Abdullah, 2017).
Oleh
karena itu SDM menjadi fokus utama bagi setiap perusahaan, demikian pula pada
sebuah negara untuk menjadi kajian khusus dalam mempelajarinya. Hingga hampir
setiap organisasi/lembaga memiliki satu bidang/departemen khusus mengenai SDM.
Banyak kajian dan seminar maupun training yang senantiasa dilaksanakan oleh
organisasi/lembaga dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. (Rohida, 2018) menjelaskan
bahwa perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (karyawan) yang mempunyai
kinerja (job performance) yang tinggi. Perlu disadari bahwa kinerja lembaga
zakat ditentukan oleh karyawannya. Karyawan merupakan sumber daya manusia yang
terlibat langsung dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
Oleh
sebab itu perusahaan harus memberikan perhatian secara maksimal pada
karyawannya, baik perhatian dari segi kualitas pengetahuan dan keterampilan,
maupun tingkat kesejahteraannya, sehingga karyawan bersangkutan dapat terdorong
untuk memberikan segala kemampuan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan, dan loyalitasnya lebih terjaga (Setiawan, 2016). �Peningkatan kemampuan, pengetahuan dan
keterampilan karyawan dapat dilakukan melalui program pelatihan dan pengembangan,
terutama untuk menghadapi perkembangan teknologi yang demikian pesat (Wahyuningsih, 2019).
Pelatihan
tenaga kerja bagi suatu lembaga atau institusi merupakan aktivitas yang layak
dilakukan, karena pelatihan merupakan suatu kegiatan peningkatan kemampuan
karyawan atau pegawai dalam suatu institusi, sehingga pelatihan adalah suatu
proses yang akan menghasilkan suatu 3 perubahan perilaku bagi karyawan. 2� pelatihan tenaga kerja adalah setiap usaha
untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggungjawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaan.
Dalam rangka
meningkatkan kinerja karyawan selain pelatihan, menurut (Suprana & Ratnawati, 2012) faktor
yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah kepuasan kompensasi
karena kepuasan kompensasi dapat mempengaruhi perilaku karyawan untuk bekerja
lebih bersemangat dan memacu tingginya kinerja. Kompensasi merupakan komponen
penting hubungannya dengan karyawan. Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai
langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfa�at karyawan, dan
insentif untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mencapai
produktivitas kerja (kinerja) yang tinggi.3 ���Masalah kompensasi berkaitan dengan
konsisten internal dan konsisten eksternal. Konsiten internal berkaitan dengan
konsep penggajian relatif dalam organisasi. Sedangkan konsisten eksternal
berkaitan dengan tingkat struktur penggajian dalam organisasi dibandingkan
dengan struktur penggajian yang berlaku di luar organisasi (Astutik, 2016).
Keseimbangan antara konsisten internal dan konsisten eksternal dianggap penting
untuk diperhatikan guna menjadi perasaan puas dan para pekerja tetap
termotivasi serta efektivitas bagi organisasi secara keseluruhan (Safitri, 2017).
��������������� Akibat
ketidakpuasan dalam pembayaran kompensasi akan mengurangi kinerja, meningkatkan
keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan
psikologis, seperti ketidakhadiran dan lainnya. Kinerja karyawan mencakup
ketepatan pekerjaan dengan hasil yang diharapkan, kedisiplinan dan
tanggungjawab karyawan, profesionalitas kerja dan loyalitas karyawan pada
perusahaan (Ichsan, Surianta, & Nasution, 2020).
Sehingga kinerja merupakan penjuantahan dari unsur-unsur yang diperoleh dari
pelatihan yang diterima karyawan, selain itu ada faktor kesejahteraan
(kompensasi) sebagai tolak ukur 2 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber
Daya Manusia 3 Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia . 4 kinerja
seorang karyawan dapat meningkat atau menurun. Sebagaimana menurut M. Ma�ruf
Abdullah, kinerja adalah hasil dari pekerjaan organisasi, yang dikerjakan oleh
karyawan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk (manual), arahan yang
diberikan pimpinan (manajer), kompetensi dan kemampuan karyawan mengembangkan
nalarnya dalam bekerja.4
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan di Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid
(DPU DT) Cabang Priangan Timur yang beralamat di Jl. Sutisna Senjaya No. 129
Kota Tasikmalaya Kode Pos 46111, Telp./Fax. 0265-338535, 7042525. Alasan
memilih DPU DT Cabang Priangan Timur sebagai objek penelitian adalah; 1.
Peneliti menemukan masalah penelitian yang sesuai dan tepat dengan bidang
keilmuan peminatan. 2. Terdapat kesesuaian informasi dan data yang dibutuhkan
dengan bahasan permasalahan penelitian. 3. Lokasi penelitian sangat strategis,
berada di perkotaan dan sangat familiar. 4. Dalam rangka efektifitas dan
efisiensi penelitian karena berada dalam satu kota dengan peneliti. 5. Ikut
serta berpartisipasi dalam meningkatkan manajemen berbasiskan syariah secara
aplikatif, baik teori maupun praktis.
Berdasarkan
latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ada, metode yang digunakan
adalah mix-method atau dikenal dengan mullti methodology merupakan penggabungan
dua metode penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif (Sanjaya, 2015). Karaketristik
masalah yang diteliti dalam penelitian ini dapat diklarifikasi sebagai explanatory
research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal dan menguji
keterkaitan antara variabel melalui pengujian hipotesis atau penelitian
penjelasan (Singarimbun dan Effendi, 1995:256)1 .
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif atau statistik
dengan tujuan untuk menguji pengaruh di antara variabel yang diteliti
(hipotesis) yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode survey2 . Karena
data penelitian yang akan disajikan berupa angkaangka dan analisis menggunakan
statistik. Selain daripada itu, desain penelitian yang digunakan adalah desain
kausal, yang merupakan desain yang berguna untuk menganalisis hubungan antara
variabel bebas (independen) yaitu pelatihan dan kompensasi dengan variabel
terikat (dependen) yaitu kulitas pelayanan. Sedangkan sifat hubungan desain
kausal adalah hubungan asimetris ialah hubungan yang terjadi jika variabel
bebas (pelatihan dan kompensasi) mempengaruhi variabel terikat (kinerja
karyawan). Metode survey adalah salah satu metode penelitian yang
menitikberatkan kepada penelitian hubungan relasional yaitu mempelajari
hubungan variabel-variabel yang diselidiki, pada umumnya penelitian ini
menggunakan sampel yang mewakili dari seluruh populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Populasi Sasaran Oleh karena jumlah anggota
populasi relatif kecil, yakni kurang dari 30 orang, maka teknik penentuan
sampelnya dengan cara sensus (sampling jenuh). Artinya semua anggota dalam
populasi diteliti. Sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2008:68) : �sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel�.3 Yang menjadi objek/populasi sasaran dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan DPU DT Cabang Priangan Timur yang berjumlah 14 orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Profil DPU DT 1.
1.Sejarah
DPU DT
����� DPU DT merupakan
sebuah Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan merupakan lembaga nirlaba yang bergerak
dibidang penghimpunan (fundraising) dan pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah
dan wakaf (ZISWA). DPU DT didirikan tanggal 16 Juni 1999 oleh KH. Abdullah
Gymnastiar, sebagai bagian dari Yayasan Daarut Tauhiid bertekad menjadi LAZ
yang amanah, professional, dan jujur berlandaskan pada ukhuwah Islamiyah.
Dengan kantor pusat yang beralamat di Jl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung
Kode Pos 40153, Telp./Fax. 022-2021861, 2021862, Mobile. 022-70017002. Latar
belakang berdirinya Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT) adalah bahwa
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia
memiliki potensi zakat yang sangat besar. Sayangnya, sebagian besar masyarakat
belum memiliki kesadaran untuk berzakat sesuai dengan ketentuannya. Selanjutnya
belum optimalnya penyaluran dana zakat yang kadang hanya sebatas pemberian
bantuan, tanpa memikirkan kelanjutan kehidupan mustahik.
����� DPU DT berusaha
membangkitkan kesadaran masyarakat akan zakat, menyalurkan yang sudah diterima
kepada masyarakat yang benarbenar berhak, dan berusaha merubah nasib kaum
mustahik menjadi muzaki atau mereka yang sebelumnya menerima zakat menjadi
pemberi zakat. DPU DT secara efektif menjalankan aktivitasnya pada bulan Juni
tahun 2000 dengan berbasiskan pada data base, dimana setiap donator mempunyai
nomor kartu anggota sehingga kepeduliannya senantiasa dapat diukur. DPU DT
dikukuhkan sebagai LAZ daerah oleh Gubernur Jawa Barat pada tanggal 19 Agustus
2002. Sepak terjang DPU DT diperhatikan 71 oleh pemerintah, sehingga dalam
kurun waktu singkat berhasil menjadi LAZNAS sesuai dengan SK Menteri Agama No.
410 tahun 2004 pada tanggal 13 Oktober 2004.
2.
Visi, Misi dan Motto DPU DT
Visi
�Menjadi model LAZNAS yang amanah,
professional, akuntabel, dan terkemuka dengan daerah operasi
yang merata�.
Misi
��Mengoptimalkan potensi ummat melalui zakat
untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dakwah, dan
sosial menuju masyarakat mandiri dan sejahtera�.
Motto �Membersihkan
dan Memberdayakan�
3.
Perkembangan DPU DT
�� Seiring bergulirnya waktu dan perjuangan
untuk menjadi Lembaga Amil Zakat yang terkemuka, DPU DT telah memiliki dan
membuka kantor cabang 8 wilayah Indonesia antara lain
a.
Cabang Jakarta, beralamat di Jl. Warung
Buncit Raya No. 4C Jakarta Selatan, Telp. 021-79193020, 99966498, Konsultasi
083870091612.
b.
Cabang Bogor, beralamat di Jl. Johar Raya,
Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal - Kota Bogor, Telp./Fax. 0251- 8358441.
c.
Cabang Priangan Timur, beralamat di Jl.
Sutisna Senjaya No. 129 Kota Tasikmalaya Kode Pos 46111, Telp./Fax.
0265-338535, 704-2525.
d.
Cabang Yogyakarta, beralamat di Jl. KH.
Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan - DIY Kode Pos 55262, Telp.
0274-6560086.
e.
Cabang Semarang, beralamat di Jl.
Sriwijaya No. 130 Semarang, Telp. 024-8444272, Konsultasi 024-70500074
f.
Cabang Lampung, beralamat di Jl. H. Juanda
No. 11 Pahoman - Bandar Lampung, Telp./Fax. 0721-256024
g.
Cabang Palembang, beralamat di Jl. Mayor
Salim Batubara Lorong Lebak Rejo No. 3 Sekip Jaya Palembang, Telp./Fax.
0711-7390009, 812763.
h.
Cabang Batam, beralamat di Ruko Pemda 2,
Jl. Suprapto No. 10 Batu Aji Batam Kode Pos 29432, Telp. 0778-361944.
����� Pengaruh Pelatihan
Secara Parsial terhadap Kinerja Karyawan Upaya DPU DT Cabang Priangan Timur
memberikan pelatihan kepada karyawannya, mampu secara efektif meningkatkan
kinerja karyawan. Unsur atau faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut
Soekidjo Notoatmodjo diantaranya adalah1 (1) Materi Pelatihan; (2)
Pelatih/Instruktur; (3) Metode Pelatihan; dan (4) Peserta Pelatihan. Secara
emplisit penulis dapat menjelaskan dan mengaitkan hasil penelitian dengan semua
faktor tersebut sebagaimana teori yang telah diungkapkan oleh pakar. Berikut
penjelasnnya;
a.
Materi Pelatihan
�� Pada tinjauan pustaka dikatakan bahwa materi
pelatihan mencakup yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi karyawan
pada pekerjaannya, yang selanjutnya akan disampaikan saat pelatihan, sehingga
diharapkan karyawan mampu mengatasi permasalahan pekerjaan dengan baik.
���� Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan
faktor materi pelatihan ke dalam 3 pernyataan yang berkaitan pada sebuah
kuesioner. Hasil penelitian dan analisis deskripsi variabel pelatihan
memperlihatkan bahwa ternyata materi yang disampaikan saat pelatihan memiliki
keterkaitan yang erat dengan permalasahan pekerjaan yang dihadapi dengan
tingkat persentase sebesar 90,00%, berada dalam kategori penilaian sangat baik.
Selanjutnya materi yang didapatkan karyawan selaku peserta pelatihan
berorientasi pada permasalahan kekinian dan terbaru dengan tingkat persentase
sebesar 85,71%, berada dalam kategori penilaian sangat baik. Dan karyawan
selaku peserta pelatihan senantiasa mendapatkan modul materi pelatihan untuk
dipelajari lebih lanjut dengan tingkat persentase sebesar 90,00%, berada dalam
kategori penilaian sangat baik. Berhubung seluruh penilaian yang diraih sangat
baik, sehingga antara teori dan aplikasinya terdapat kesesuaian akan manfaat
dan kaedah yang dikandungnya.
b.
Pelatih/Instruktur
���� Pada tinjauan pustaka dikatakan bahwa
pelatih/instruktur merupakan orang yang menyajikan dan menyampaikan
(presentasi) materi pelatihan hendaknya yang memiliki kompetensi baik di
bidangnya, dan cakap dalam menyampaikan. Sehingga karyawan selaku peserta
pelatihan merasa yakin atas materi yang disampaikan. Dalam penelitian ini,
penulis mengembangkan faktor pelatih/instruktur ke dalam 2 pernyataan yang
berkaitan pada sebuah kuesioner. Hasil penelitian dan analisis deskripsi
variabel pelatihan memperlihatkan bahwa ternyata instruktur pelatihan memiliki
kompetensi keilmuan yang sangat baik dengan tingkat persentase sebesar 71,43%,
berada dalam kategori penilaian baik. Dan karyawan selaku peserta pelatihan
dapat memahami dengan baik seluruh materi yang disampaikan oleh instruktur
dengan tingkat persentase sebesar 75,71%, berada dalam kategori penilaian baik.
Berhubung seluruh penilaian yang diraih baik, sehingga antara teori dan
aplikasinya terdapat kesesuaian akan manfaat dan kaedah yang dikandungnya.
c. Peserta Pelatihan
����� Pada tinjauan
pustaka dikatakan bahwa peserta pelatihan merupakan karyawan yang diharapkan
memiliki keterampilan tertentu/khusus mengenai permasalahan pekerjaan dan atau
materi pelatihan. Sehingga diharapkan karyawan mampu mengaplikasikan hasil
pelatihannya, selanjutnya dapat diketahui kemanfaatan pelatihan bagi peserta.
Dalam penelitian ini, penulis mengembangkan faktor peserta pelatihan ke dalam 2
pernyataan yang berkaitan pada sebuah kuesioner. Hasil penelitian dan analisis
deskripsi variabel pelatihan memperlihatkan bahwa ternyata kinerja karyawan
semakin baik setelah mengikuti pelatihan dengan tingkat persentase sebesar
84,28%, berada dalam kategori penilaian sangat baik. Dan karyawan selaku
peserta pelatihan mendapatkan manfaat pelatihan yang mampu diaplikasikan di
tempat kerja dengan tingkat persentase sebesar 82,86%, berada dalam kategori
123 penilaian baik. Berhubung seluruh penilaian yang diraih baik, sehingga
antara teori dan aplikasinya terdapat kesesuaian akan manfaat dan kaedah yang
dikandungnya.
KESIMPULAN
Persaingan bisnis yang meningkat mendorong perusahaan
untuk memasukkan isu SDM ke dalam strategi pengembangan perusahaan. Perusahaan
dituntut tidak hanya memiliki produktivitas yang tinggi, melainkan juga harus
menunjukkan keunggulan dalam kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
bermutu, beraneka ragam sesuai dengan minat pelanggan, disertai dengan
kemudahan dan kenyamanan serta ketepatan waktu. Daya saing perusahaan
ditentukan oleh kompetensi SDM yang dimiliki, yang merupakan sumber keunggulan
kompetitif (competitive advantage) yang teramat penting. Permasalahan
penelitian ini diketahui berdasarkan kinerja yang dapat dilihat pada grafik
dana dihimpun dan disalurkan DPU DT tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami
penurunan, di tahun 2010 mengalami kenaikan, dan dua tahun berturut-turut
kembali mengalami penurunan yaitu di tahun 2011 dan 2012. Dari data ini dapat
dikatakan bahwa kinerja DPU DT mengalami penurunan yang signifikan melihat
penghimpunan dan penyaluran dana ZIS tiga tahun kebelakang. Dalam rangka
meningkatkan kualitas/kompetensi SDM, yang menjadi fokus penelitian ini adalah
terkait dengan pelatihan, kompensasi, dan kinerja karyawan.
REFERENSI
Abdullah, Husaini. (2017). Peranan manajemen
sumberdaya manusia dalam organisasi. Warta Dharmawangsa, (51).
Astutik, Mardi.
(2016). Pengaruh Kompensasi dan Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan. Akademika,
14(2), 87�92.
Hamid, Abdul.
(2020). Strategi pengembangan sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan terhadap nasabah pada PD. BPR NTB Lobar KC Labuapi. UIN
Mataram.
Ichsan, Reza
Nurul, Surianta, Eddi, & Nasution, Lukman. (2020). Pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Ajudan Jenderal
Daerah Militer (Ajendam)-I Bukitbarisan Medan. Jurnal Darma Agung, 28(2),
187�210.
Nawawi, Hadari.
(2001). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Ong, Johan Oscar,
& Mahazan, Masyhudzulhak. (2020). Strategi pengelolaan sdm dalam
peningkatan kinerja perusahaan berkelanjutan di era industri 4.0. Business
Economic, Communication, and Social Sciences (BECOSS) Journal, 2(1),
159�168.
Padil, Abbas.
(2014). Manajemen sumber daya manusia.
Rohida, Leni.
(2018). Pengaruh era revolusi industri 4.0 terhadap kompetensi sumber daya
manusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114�136.
Safitri, Reza.
(2017). Determinasi Motivasi, Disiplin dan Kompensasi terhadap kinerja karyawan
PT. Wika Lautan Teduh. JIAGANIS, 2(2).
Sanjaya, H. Wina.
(2015). Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. Kencana.
Setiawan, Bambang.
(2016). Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di
Lembaga Zakat Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid Cabang Priangan Timur. UIN
Sunan Gunung Djati Bandung.
Suprana, Riski,
& Ratnawati, Intan. (2012). Analisis pengaruh kepuasan kompensasi dan
komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan (studi pada kantor pusat Bank
Jateng Semarang). Diponegoro Journal of Management, 1(4),
139�445.
Wahyuningsih, Sri.
(2019). Pengaruh Pelatihan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan. Warta
Dharmawangsa, 13(2).
Yuliaarnita,
Komang Anik, & Sipayung, Tarcisius T. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sorga Indah
Handicrafts. EProceedings of Management, 1(3).
Yusuf,
Burhanuddin, & Al Arif, M. Nur Rianto. (2015). Manajemen sumber daya
manusia di lembaga keuangan syariah. Rajawali Pers.
Copyright holders:
First publication right:
Hawalah � Kajian Ilmu Manajemen, Ekonomi dan Bisnis
This
article is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International