Volume1 -, Number1 -, September

e-ISSN: xxxx-xxxx and p-ISSN: xxxx-xxxx


STRATEGI MEMBANGUN BRAND IMAGE UNTUK MENINGKATKAN MINATMASYARAKAT MENABUNG DI BSI KCP TUGUMULYO

Aldi Setiadi1, Imam Royani Hamzah2

Program Studi Ekonomi Syariah, Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi AgamaIslam Ash-Shiddiqiyah, Lubuk Seberuk, Lempuing Jaya, Ogan Komering Ilir.

[email protected]1, [email protected]2

 

 

KATA KUNCI

Strategi,               Strategi Pemasaran, Brand Image, Bank Syariah, Perilaku Konsumen, Dan Minat Menabung

 

KEYWORDS

Strategy,                 Marketing Strategy, Brand Image, Islamic Bank, Consumer Behavior,                           And

SavingInterest

 

ARTICLE INFO

Accepted:03-09-2022 Revised:13-09-2022 Approved:20-09-2022

ABSTRAK

Merek merupakan suatu asset tak ternilai bagi perusahaan, maka suatu perusahaan berusaha untuk mengelola merek tersebut melalui citra merek. Dengan citra merek yang baik maka akan meningkatkan daya tarik masyarakat untuk menggunakan produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pembentuk brand image dan strategi membangun brand image di BSI KCP Tugumulyo.ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data, penulis menggunakan sumber data primer dan skunder. Teknik Pengumpulan data menggunakan tehnik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data, melalui tiga langkah yaitu (1) Reduksi data,(2) Penyajian Data. (3)Penarikan Kesimpulan.Temuan penelitian: pertama brand image di BSI KCP Tugumulyo sangat baik dikarenakan: tidak ada bunga, tidak ada unsur riba dan tidak ada potongan tabungan,. Kedua 4 faktor pembentuk brand image di BSI KCP Tugumulyo yaitu : Kualitas dan Mutu, Pelayanan, Kegunaan dan Manfaat dan Reputasi. Ketiga. Strategi  untuk  meningkatkan  minat  masyarakat  menabung  di BSI dengan cara melakukan webinar maupun dengan cara sosialisasi, dan kerjasama dengan lembaga lainnya.

 

ABSTRACT

The brand is an invaluable asset for the company, so a company tries to manage the brand through brand image. With a good brand image, it will increase the attractiveness of people to use the product. This study aims to determine the factors that shape the brand image and the strategy to build a brand image at BSI KCP Tugumulyo. This is a type of qualitative descriptive research. Data collection, the authors use primary and secondary data sources. Data collection techniques using interview, observation, and documentation techniques. Data analysis, through three steps, namely (1) data reduction, (2) data presentation. (3) Conclusions. Research findings: firstly, the brand image at BSI KCP Tugumulyo is very good because: there is no interest, there is no element of usury and there is no savings discount. Secondly, the 4 factors forming the brand image at BSI KCP Tugumulyo are: Quality and Quality, Service, Usefulness and Benefits and Reputation. Third. Strategies to increase public interest in saving at BSI by conducting webinars or

by socializing, and collaborating with other institutions

 

 

PENDAHULUAN

Bank pada saat ini sudah sangatfamiliar bagi semua kalangan, bahkan bank saat ini seolah-olah sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dan sebagai sahabat yangbaik bagi masyarakat. Lembaga perbankan sangat membantu perkembangan masyarakat kelas menengah ke atas dan bawah. Sehingga tidak dapat dipungkiri jika bank dalam prakteknya menjadi lembaga keuangan yang membantu individu dan kelompok masyarakat bahkan perusahaan besar dan lembaga lainnya (SARI, 2011).


 

 

 

Bank syariah merupakanlembaga keuangan (financial enterprise), perusahaan terdiri dari berbagai sumber daya ekonomi (resources) dan pengelolaan(managerial skill) barang dan jasa sebagai produksi (Harahap, 2020).Bank syariah adalah lembaga perbankan yang menggunakanprinsip-prinsip kegiatan sesuai dengan aturan syariah Islam. Perkembangan bank syariah di Indonesia sejak tahun 1992 sedangkan bank syariah diIndonesia dijuluki Bank Muamalat Indonesia, dari tahun 1992 hingga 1999perbankan syariah masih tergolong kecil (Marimin & Romdhoni, 2015). Dan tahun 1997 hingga 1998 di Indonesia terjadi krisis moneter dan sangat berpengaruh terhadap lembagakeuangan terjadinya krisis akan tetapi dari semua lembaga keuanganperbankan hanya bank muamalat indonesia yang tahan terhadap krisis moneter dan sejak inilah bank syariah berkembang (Wibowo & Syaichu, 2013).

 

Perkembangan lembaga bank syari’ah selama ini tak luput dari cerdasnya lembaga perbankan dalam menarik nasabah dan mempertahankannya agar produk suatuperusahaan dapat bertahan dan berkembang. Dan untuk mewujudkanhal tersebut, perusahaan membutuhkan strategi pemasaran yang tepat dan unik.Karena dengan pemasaran yang unikmenjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk menggunakan produk tersebut. Agar pemasaran suatu produk tepat sasaran, pemasaran harus memperhatikan perilaku konsumen dengan baik, seperti penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosiyang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen (Fatihudin & Firmansyah, 2019).

Merek merupakan aset yang tidak ternilai bagi perusahaan, sehingga perusahaan harus berusaha mengelola merek melalui citra merek. Jika brand image suatu perusahaan baik makaakan mampu mempertahankan nasabahnya dan menarik minat masyarakat untuk menabung di bank (Pamilih & Widhiastuti, 2020).Citra merek yang positif atau baik dapat diukur melalui tanggapan konsumen terhadap citra merek dan untuk mengukur citra merek dapat dilakukan beberapa aspek diantaranya:1. Kualitas dan mutu. Dapat dipercaya atau diandalkan,3.Kegunaan atau manfaat, 4.Pelayanan, 5.Reputasi,6.Harga, 7.Citra ..

Minat merupakan hal yang penting bagi dunia perbankan. Minatadalah kecenderungan yang melekat untuk memperhatikan dan mengenang suatu kegiatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah suatu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat adalah minatterhadap satu hal atau objek tertentuyang membuat individu itu sendiri.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitain deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data,penulis menggunakan sumber data primer dan skunder yaitu Kepala Cabang atau Branch Manager , BOSM (Branch Operation and Service Manager) BSI,Pegawai lainya, dan Security, maupun nasabah, serta buku, karya ilmiah, artikel, jurnal, dan sebagainya yang mendukung penelitian ini (Maharani, 2022). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, danstudi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif, melalui tigalangkah, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data. (3) Penarikan Kesimpulan. Peneliti ini menggunakan teknik pengecekan keabsahan data seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba, validitas data meliputi:: (1) kredibilitas (credibility), (2) transferabilitas (transferability), (3)dependabilitas (dependability), (4)


 

 

 

konfirmabilitas (confirmability).

 

 

 

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah BSI KCP Tugumulyo Bank SyariahIndonesia (BSI) adalah nama baru dari bank yang berbasis syariah. Hal ini dikarenakan BSI KCP Tugumulyo dahulu adalah BNIMikro Syariah KCP. Tugumulyo, yang awal berdiri dan masuk di wilayah tugumulyo pada awal bulan Maret 2012, yang kantor dulunya beralamatkan di Jln. Lintas Timur Desa Tugumulyo Dusun III tepatnya di bagian Lorong Acong. Dengan perihal lokasi yang kurang strategis dilorong menyebabkan nasabah sedikit bahkan sebagian masyarakat tidak mengetahui. Keberadaan bank BNI Mikro Syariah KCP Tugumulyo. maka rencana pindah lokasi gedungmulai di matangkan dan akhirnya rencana pindah gedung tersebut terealisasikan pada awal bulan Januari tahun 2020, yang kini kantor baru nya yang beralamatkandi Jln. Lintas Timur Desa Tugumulyo Dusun IV. Dan selamakurang lebih satu tahun menempatikantor baru dengan nama masih BNI Mikro Syariah KCP.Tugumulyo, Kemudian pada 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1442 H, menandai sejarah penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNISyariah, dan BRI Syariah menjadi satu kesatuan, yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan keunggulan ketiga bank syariah sehingga dapatmemberikan layanan yang lebih lengkap, jangkauan yang lebih luas, dan memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik (Rantemangiling, 2022). Didukung sinergi dengan indukperusahaan (Mandiri, BNI, BRI) dan komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk bersaing di tingkat global. Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan Bank Syariah yang menjadi kebanggaan masyarakat, yang diharapkan dapatmenjadi energi baru bagi pembangunan ekonomi nasional dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat luas (Susetyarsi, Heridiansyah, & Wibowo, 2022). Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga merupakancerminan wajah perbankan syariah di Indonesia yang modern, universal, dan memberikan kebaikan bagi seluruh dunia.

Adanya kebijakan dari aparatur pemerintah mengenaipenggabungan atau mergernya bank-bank berbasis syariah di Indonesia, yang melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Erick Thohir selaku Menteri BUMN dan akhirnya diresmikan oleh Presiden Jokowi. Yang dimana dari 3 Bank besar Indonesia yang berbasis syariah terdiri dari BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah dan sekarang di gabungkan menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Berikut ini sejarah lahirnya BSI di Indonesia :

a.Sejarah di mulai pada tahun 2016. Dimana Otoritas JasaKeuangan (OJK) menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk pengembangan keuangan syariah.

b.Lalu pada tahun 2019. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Bank Syariah dan unit usaha syariah untuk berkonsolidasi atau merger nya perbankan yangmeliputi PT. Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Unit usaha syariah dan PT. Bank tabungan Negara (Persero) Tbk.

c.Kemudian pada tanggal 2 Juli 2020. Erick Thohir selaku Menteri BUMN ikut berencana menggabungkan Bank Syariah diIndonesia di antaranya BRISyariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah.

d.Dan pada bulan Oktober 2020. Pemerintah secara resmi mengumumkan rencana merger atau gabungnya 3 bank syariah tersebut yaitu BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah.

e.Lalu pada tanggal 11 Desember2020. Terjadi konsolidasi dari Himpunan bank milik Negara atau

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN


 

 

 

Bank syariah adalah lembaga keuangan (financialenterprise), perusahaan yang terdiri dari berbagai sumber daya ekonomi (resources) dan manajemen (managerial skill)barang dan jasa sebagai produksi (Subandi & Fauzan, 2018). Menambahkan kata syariah, bank syariah berarti sebagai lembaga keuangan berdasarkan prinsipsyariah.

Penggabungan Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, danBRI Syariah menjadi satu kesatuan yaitu Bank Syariah Indonesia(BSI). Penggabungan ini akan menyatukan keunggulan ketigabank syariah tersebut sehingga dapat memberikan layanan yang lebih lengkap, jangkauan yang lebih luas, dan memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik. Dengan bergabungnya bank syariah ke dalam bank syariah Indonesia (BSI) telah terjadi peningkatan dalam hal minat menabung di bank syariah yang meningkat hingga 80 % (SYA’BANA, 2021).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa brand image bank syariah mengalami peningkatan setelah digabungnya tiga bank besar yakni BRI Syariah,BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Dikarenakan produk di BSI mempunyai suatu perbedaandi antaranya: tidak ada bunga,tidak ada unsur riba dan tidak ada potongan tabungan, diperbedaan inilah bank syariah mengalami peningkatan disebabkan suatubrand image yang baik.

1)   Faktor faktor Pembentuk BrandImage di BSI KCP Tugumulyo Berdasarkan hasilwawancara dengan bapak Nursujaim dapat disimpulkan bahwa ada 4 faktor pembentuk brand image yaitu :

a)   Kualitas dan Mutu

Faktor utama untuk menarik konsumen adalah kualitas produk jika produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang baik maka konsumen akan puasmenggunakan produk tersebut (Yanuar, Qomariyah, & Santosa, 2017).Adapun untuk meningkatkan brand image pada kualitas dan mutu maka yang dilakukan BSI KCP Tugumulyo diantaranya: melakukan rapat yang efektif untuk melakukan inovasi produk, melakukan quality control untuk setiap produk,mengetahui fedback daripembeli untuk mengetahui kekurangan produk.

b)   Pelayanan

Pelayanan perusahaan merupakan persepsi konsumen atau pelanggan perusahaan tentang bagaimana perusahaan sigap melayani konsumen atau pelanggan (Winarto, 2017). Adapun untuk meningkatkan brand imagelayanan, yang dilakukan BSI KCP Tugumulyo antara lain: merespon dengan cepat, mendengarkan keluhan pelanggan, memiliki red desk atau call center, menjaga kesopanan, menjagakeramahan.

c)   Kegunaan dan Manfaat

Kegunaan atau manfaat berkaitan dengan fungsi suatu produk yang dapatdimanfaatkan oleh konsumen. Adapun untuk meningkatkan citra merek pada kegunaan dan manfaat, yang dilakukan BSI KCP Tugumulyo antara lain: menciptakan produk yangsesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan, memberikan lebih pada produk yang ditawarkan dibandingkan produk pesaing, memberikan keamanan produk, menciptakanefisiensi melalui inovasi produkdan inovasi proses.

d)  Reputasi

Reputasi perusahaan merupakan persepsi konsumenatau pelanggan terhadap perusahaan tentang kredibilitas, pengalaman memakai produkatau pelayanan (Syah & Yanuar, 2013). Adapun untuk meningkatkan brand image pada reputasi maka yang dilakukan BSI KCP Tugumulyo diantaranya:melayani masyarakat dengan baik melalui produk,inovasi,melalui banyak karya sehinga masyarakat dapat dilayani dengan baik dengan iniagar tetap menjadi reputasi yang baik bagi BSI KCPTugumulyo.


 

 

 

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitianyang telah dikumpulkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1.          Pentingnya suatu brand disini menjadi sebuah pengaruh di perusahan dan brand image di BSI KCP Tugumulyo sangat baik dikarenakan produk di BSI mempunyai suatu perbedaan diantaranya: tidak ada bunga, tidak ada unsur riba dan tidak ada potongan tabungan, diperbedaaninilah bank syariah mengalami peningkatan disebabkan suatubrand image yang baik.

2.          Ada 4 faktor pembentuk brand image di BSI KCP Tugumulyo yaitu : Kualitas produk,Pelayanan,Kegunaan atau Manfaat,dan Reputasi.

3.          Strategi untuk meningkatkan minat masyarakat menabung diBSI adalah memberikan suatu. informasi atau pengetahuan kepadasektor internal maupun eksternal tentang produk perbankan syariah dengan cara melakukan webinar maupun dengan cara sosialisasi. Dan juga dengan caraberkerjasama di berbagai Lembaga.

 

REFERENSI

 

Fatihudin, Didin, & Firmansyah, Anang. (2019). Pemasaran Jasa:(Strategi, Mengukur Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan). Deepublish.

 

Harahap, Muhammad Ikhsan. (2020). Implementasi Produk Wakaf Uang melalui Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus Bank CIMB Niaga Syariah).

 

Maharani, Tesa. (2022). Teknik Mitigasi Risiko Pada Pembiayaan Murabahah Di Bank Syariah Indonesia (Bsi) Cabang Pembantu Padang Panjang Ditinjau Menurut Ekonomi Syariah. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

 

Marimin, Agus, & Romdhoni, Abdul Haris. (2015). Perkembangan bank syariah di Indonesia.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 1(02).

 

Pamilih, Isnaeni, & Widhiastuti, Ratieh. (2020). Pengaruh Bagi Hasil, Brand Image, dan Keragaman Produk Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah dengan Promosi Sebagai Variabel Moderasi. Economic Education Analysis Journal, 9(2), 569–583.

 

Rantemangiling, Yultriani. (2022). Analisis Yuridis Mengenai Merger Bank Syariah Mandiri, Bri Syariah, Dan Bni Syariah Menjadi Bank Syariah Indonesia (Bsi). Lex Crimen, 11(5).

 

SARI, TRIAS JUSITA. (2011). Pinjaman Kredit Berdasarkan Jaminan Dan Tingkat Pendapatan Anggota Pada Koperasi Serba Usaha (Ksu) Bayu Mandiri Di Jepara Tahun 2011. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

 

Subandi, Subandi, & Fauzan, Ahmad. (2018). Manajemen Good Corporate Governance Pada Usaha Kecil Dan Menengah Berbasis Sumber Daya Manusia. AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, 23(1), 173–196.


 

 

 

 

Susetyarsi, Th, Heridiansyah, Jefri, & Wibowo, Purnomo Ari. (2022). Pengaruh Bagi Hasil, Produk, Dan Kualitas Pelayanan, Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Syariah Indonesia Kcp Ungaran). Jurnal Ilmiah Fokus Ekonomi, Manajemen, Bisnis & Akuntansi (EMBA), 1(2), 202–213.

 

SYA’BANA, SHOFIANA RIZKI. (2021). Implementasi Teknologi Internet Banking Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah Pada Pt Bank Syariah Indonesia Kantor Kas Tulungagung Trade Center.

 

Syah, Tantri Yanuar Rahmat, & Yanuar, Tantri. (2013). Perbedaan Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Kualitas Produk, Nilai Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan di Pasar Bisnis. Esa Unggul University.

 

Wibowo, Edhi Satriyo, & Syaichu, Muhamad. (2013). Analisis pengaruh suku bunga, inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap profitabilitas bank syariah (Studi kasus pada bank mega syariah, bank muamalat dan bank syariah mandiri periode tahun 2008-2011). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

 

Winarto, Winarto. (2017). Persepsi Kualitas Layanan Warung Internet di Kota Medan. Jurnal Ilmiah METHONOMI, 3(2), 107–115.

 

Yanuar, Masnia Mahardi, Qomariyah, Nurul, & Santosa, Budi. (2017). Dampak kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Optik Marlin cabang Jember. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 3(1).

 

 

 

 

 

 

Copyright holders:

Aldi Setiadi (2022)

First publication right:

Hawalah Kajian Ilmu Manajemen, Ekonomi dan Bisnis


This article is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International